بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
“Menyambut Ramadhan dengan Semangat
Al-Qur’an”
Sabtu, 4 Maret 2023 / 11 Sya’ban 1444 H (08:30 – 10:00 WIB)
Oleh Ustadz Abu Qawwam, Al-Hafizh
Masjid Al-Hikmah
Jl. Bangka II No. 24, Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan
Fakta
Menarik!
1.
Tasmi’ dan Shalat Malam merupakan tradisi umat
muslim yang sangat mandarah daging.
2. Dulu sahabat-sahabat Rasulullah saw., sering
mengukur jauhnya jarak dengan ayat Al-Qur’an. Misal: perjalanan dari Masjid
Nabawi menuju suatu tempat adalah 100 ayat atau beberapa juz. Karena ketika
sahabat berjalan atau bepergian, diiringi dengan murjaah atau mengulang
hafalan-hafalan yang dimilikinya.
3. Rasulullah saw., sering membaca QS. Ar-Rahman
atau Al-Kahfi dalam khutbahnya sampai sahabat hafal dengan surat tersebut.
Our
Concern (Hal yang Perlu jadi Perhatian Khusus)
Saat ini orang Islam sangat lemah
(minim) interaksinya dengan Al-Qur’an
Let’s
Contemplating : Antara Abdullah Ibnu Mas’ud dan QS. Ar-Rahman
Dulu seorang sahabat Nabi bernama Abdullah
Ibnu Mas’ud pernah membacakan QS. Ar-Rahman yang dikaguminya di depan Ka’bah,
di hadapan pemuka Quraisy dan tempat perkumpulannya, yaitu di Darun Nadwah. Menjadikan
surat tersebut sebagai amunisi untuk menembakkan ayat-ayat suci yang masih tak
dikenal dan belum diketahui masyarakat kala itu namun sudah ditolak
mentah-mentah, bahkan dibalas dengan tindakan brutal, pengusiran, hingga pemboikotan.
Ibnu Mas’ud yang bukan dari kalangan
bangsawan dan sering di hina sebagai pengembala berkaki “belibis” karena kecil
kakinya pun dihadiahi jotosan yang mengakibatkan dirinya babak belur kala itu. Namun
karena iman yang kuat dan semangat juang yang tinggi untuk menyebarkan firman Allah
dengan harapan orang-orang yang menolak karena belum mengetahui isi dari Al-Qur’an
bisa mendapat hidayah, kemudian menerima Islam dalam dirinya, membuat Ibnu Mas’ud
tidak kapok, justru datang lagi keesokan harinya. Namun demi keselamatan
jiwanya, sahabat-sahabat Nabi melarang dirinya untuk melakukan hal tersebut
lagi.
Semilitan itu guys semangat dakwah
sekelas Ibnu Mas’ud. Keren yaa, jadi kalau sekarang kita mau pakai metode yang
bagaimana kira-kira yang pas untuk gen z dan alfa di era 4.0 atau menuju Society
5.0 ini ? jadi PR bersama pokonya, ya.
Tentang
Nisfu Sya’ban
Nisfu Sya'ban adalah malam ke-15 di bulan Sya'ban. See QS. Ad-Dukhan 1-6
Ḥā Mīm. Demi Kitab (Al-Qur’an) yang
jelas. Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi
(Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan. Pada (malam itu)
dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Hal itu merupakan) urusan (yang
besar) dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (para rasul). sebagai
rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Untuk Apa Allah menurunkan Al-Qur’an?
- Menjelaskan hal-hal yang samar (dari potongan ayat Kitabul Mubiin; Kitab yang Jelas)
- Memunculkan Harapan dan Mengingatkan Melalui Ancaman
Apa yang
terjadi pada Nisfu Sya’ban
“Allah menetapkan takdir setiap orang untuk 1
tahun kedepan”
Jadi apa yang
bisa kita lakukan menjelang Nisfu Sya’ban?
- Serahkan grand design hidup kita jangka pendek ini kepada Allah. Biar Allah yang rancang
- Datangi Allah lebih dekat lagi (perbanyak amal solih; solat, tilawah, sedekah, shaum dll)
- Minta semua hajat kita kepada Allah (Ampunan, Rezeki, Kesehatan, Pekerjaan, Akademik, Profesi, Pasangan, Keturunan; pokonya apapun itu ajukan saja dulu “proposal” nya kepada yang Maha Berencana
- Banyak-banyak doa dan minta hal baik maupun perlindungan dari hal-hal buruk yang mungkin akan menimpa, atau hal-hal yang mungkin dapat merugikan kita atau tidak kita sukai. Karena
“Tidak
ada yang bisa menolak takdir kecuali doa”
See QS. Al-Baqarah 186
"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Jadi, minta dulu aja sama Allah, terus usaha. Sisanya biar Allah yang menentukan bagaimana baiknya untuk kita. Bismillah!
5. Banyak beristighfar dan minta maaf sama orang-orang yang kita pernah buat salah, sengaja atau tidak sengaja tersakiti, kikis dosa-dosa yang bisa menghalangi kita dari Allah atau terhalang terkabulnya doa kita.
Conclusion
Ayo habis-habisan mendekat ke Allah,
Siapkan targetmu, siapkan dirimu menuju Ramadhan. Ibarat mau lari, sekarang
kita mulai nyiapin mental dan fisik dulu dengan latihan-latihannya. Ayo jadiin
Ramadhan ini sebagai Ramadhan terbaik. Awas, tapi jangan hanya jadi Insan
Ramadhaniyyah saja tapi harus melanggengkan kebaikan-kebaikan ini bahkan
setelah Ramadhan nanti. Karena kita mau jadi Insan Rabbaniyyah.
Komentar
Posting Komentar