Hindun Binti Abu Umaiyah (Ummu Salamah)

Bismillah, Assalamu’alaykum Wr.Wb Good Readers fillah.

Alhamdulillahiladzi bi ni’matihi tatimush-shalihat, semoga Allah selalu memberi nikmat sehat, kemudahan dan kelancaran urusan Allahumma aamiin.


Yap ketemu lagi pekan ini, insyaaAllah dengan kisah menarik yang ngga kalah ibroh dari kisah-kisah sebelumnya. Ngga kalah kece dan tetep super spesial seperti Ummahatul Mu’minin pada umumnya.


Key word dari beliau adalah Bangsawan, cantik jelita, lembut, jago masak, salah satu ketua dari dua geng di rumah tangga Rasulullah saw #hehe, akalnya kuat, cerdas, perawi hadits Rasulullah yang banyak, dermawan dan diakui oleh masyarakat Makkah dan Madinah kebaikan, kebijakan, sering dimintai pendapat, bahkan Rasulullah saw juga curhat loh sama beliau.


Okey, beliau adalah Ummu Salamah. Ehm, sebentar. Ummu Salamah sebenernya bukan nama asli beliau. Seperti julukan saja. Karena beliau isteri dari Abu Salamah, maka dipanggillah Ummu Salamah. Abu Salamah juga julukan doang sih. Karena terkenal dan viral kebaikannya sama orang-orang. Approved, Verified gitulah ibaratnya sama orang Makkah pada masanya.


“Salamah” berasal dari bahasa Arab yang artinya damai, kebaikan, keselamatan dan lainnya. Karena memenuhi arti dan seolah kata-kata tersebut bernaung di bawah sosok Abdullah bin Abdul Asad maka masyarakat menjulukinya Bapak dari sifat-sifat tersebut (Abu Salamah). Adapun Isterinya, juga ikutan dipanggil Ummu Salamah. Ibarat kaya Pak RT, maka, isterinya adalah Bu RT. Hehe simpelnya sih gitu.


Oke let’s get closer to Ummu Salamah. Secara nasab beliau sangat mulia. Sepupunya Syaifullah atau Pedang Allah yang terhunus, Khalid bin Walid. Karena Ummu Salamah se-bani atau se-suku sama Khalid, dari Bani Makhzum.


Nama Asli beliau adalah Hindun binti Abu Umaiyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqzah bin Murrah, Al-Makhzumiyah. Kalau tidak salah nasab beliau bertemu dengan Rasulullah saw di Murrah. Yuk cek beberapa fakta dari Ummu Salamah


Tinggal Bersama Keluarga yang Terpandang dan Baik

Meski sebelum masuknya Islam di bumi Makkah, keluarga dari Ummu Salamah terkenal sangat baik dan dermawan. Bapaknya, Zadur Rakib terkenal sangat baik hati dan selalu mencukupi perbekalan, baik kendaraan, makanan maupun keuangan masyarakat saat berpergian. Dari keluarga yang seperti ini lah Ummu Salamah tumbuh dan berkembang, sehingga beliau memiliki kepedulian dan empati tinggi terhadap masyarakatnya. Sangat senang berbagi atau menyampaikan kebahagiaan.


Didoakan oleh Suaminya untuk Mendapat Suami yang Lebih Baik.

Seperti yang kita ketahui bahwa satu-satunya isteri Rasulullah yang dinikahi saat gadis adalah Aisyah Binti Abu Bakr, maka Ummu Salamah termasuk salah satu isteri Rasulullah yang pernah menikah sebelumnya atau sudah menjada saat dinikahi Rasulullah saw.


Suami pertama Ummu Salamah adalah seorang sahabat solih, pemberani dan pernah diamanahi menjadi komandan satu datasemen Rasulullah saw yang dikirim selepas perang Uhud. Beliau juga jagoan medan perang, saat di Badr dan Uhud. Beliau bersama Ummu Salamah termasuk sahabat yang di awal menyambut seruan Islam dan turut dua kali hijrah, yaitu saat ke Habasyah dan Madinah.


Beliau adalah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum a.k.a Abu Salamah. Ibunya adalah Bibi Rasulullah, Barrah binti Abdul Muthalib dan Abu Salamah merupakan saudara sesusuan Rasulullah saw dari Tsuwaibah.


Ummu Salamah sangat dicintai dan bahagia bersama suaminya, pun beliau juga sangat mencintai suaminya. Dari pernikahan pertamanya Ummu Salamah dikaruniai empat orang anak, yaitu Zainab, Umar, Salamah dan Durrah.


Menariknya, ketika Abu Salamah sudah berada diambang kematian sepulang dari manuver ke Bani Asad bin Khuzaimah karena lukanya yang semakin parah selepas Perang Uhud, Ummu Salamah bilang dan ngajak janji yang intinya “Tahukah wahai suamiku, jika seorang suami meninggal dunia dan ia termasuk penghuni surga, kemudian si isteri tidak menikah lagi setelahnya, maka Allah akan menyatukan lagi keduanya di surga. Untuk itu mari kita berjanji, kau tak akan menikah sepeninggalku, akupun takkan menikah lagi sepeninggalmu”.


Menimpali, Abu Salamah bertanya “Benar kau mau memenuhi janjimu itu ?” tanpa ragu Ummu Salamah menjawab “Ya”. Namun Abu Salamah berkata “Jika aku meninggal lebih dulu, maka menikahlah lagi, seraya berdoa “Ya Allah, berilah Ummu Salamah seorang suami yang lebih baik dariku sepeninggalku nanti, yang tidak membuatnya sedih dan tidak menyakitinya”.


Deg! masyaaAllah, hanya beberapa jiwa saja dari miliaran lelaki di luar sana yang semacam Abu Salamah. Masih ada ga weh orang yang bisa kek gini ? ada juga diancem ga boleh nikah lagi isterinya kalo suami meninggal duluan, sebaliknya juga sama. Bahkan disumpahin dapet yang jelek wkwk Astaghfirullah.


Nah belajar dari Abu Salamah kerelaannya dan tujuan baiknya agar Ummu Salamah bisa bahagia sepeninggalnya bisa dijadikan suatu teladan. Meski tak mudah. Karena memang inilah keunggulan Abu Salamah.


Menolak Pinangan Abu Bakar dan Umar Al-Khaththab

Sepeninggal Abu Salamah, Ummu Salamah terngiang doa Abu Salamah dan ngebatin, siapa coba yang bisa lebih baik dari Abu Salamah. Setelah masa Iddah Ummu Salamah selesai, pinangan dari Abu Bakar tiba, namun ditolak. Kemudian datang lagi pinangan Umar Al-Khaththab, namun tetap ditolak.


Hingga kemudian Rasulullah saw menyampaikan pinangan beliau melalui keponakan Ummu Salamah. Tentunya Ummu Salamah bahagian dan tersadar bahwa inilah jawaban doa Abu Salamah. Akan tetapi sebelum menerima pinangan Rasulullah, Ummu Salamah menyampaikan dua hal yang menjadi beban pikirannya.


Sebelum mengiyakan pinangan Rasulullah saw, Ummu Salamah menyampaikan melalui ponakannya bahwa Ummu Salamah memiliki banyak anak dan beliau adalah seorang pencemburu.


Hihihi, ciway-ciway mana suaranya~ normal lah ya. Jangan kan perempuan, lelaki juga bisa cemburuan. Bahkan kalau di rumah tangga, wajib punya rasa cemburu. Kalau ngga dibilang Dayyuts. Hmm, cemburunya sebagai tanda cinta lah. Tapi jangan berlebihan. Karena Allah ga suka segala sesuatu yang berlebihan.


Dari sini Ummu Salamah khawatir tentang nasib anak-anaknya kalau beliau menikah dengan Rasulullah. Apa beliau masih bisa mengurus anaknya dan Ummu Salamah juga concern sama isteri Rasulullah yang lain.


Rasulullah saw pun bilang kalau rezeki anak-anaknya akan Allah cukupkan dan untuk rasa cemburunya Rasulullah mendoakan agar Allah menghilangkannya. Maka berkat doa Rasulullah saw ini, Ummu Salamah menjadi lebih legowo dan tidak mudah cemburu gais. Setelah dapet jawaban ini Ummu Salamah menerima pinangan Rasulullah saw.


Legend saat Moment Pasca-Hudaibiyah

Well, saat Perjanjian Hudaibiyah taken hampir semua sahabat sangat kecewa karena ngerasa dirugiin. Mereka udah seneng banget mau mudik ke Makkah. Udah kangen Ka’bah dan mau Umrah bareng Rasulullah saw. Tapi ternyata orang Quraisy ngalang-ngalangin muslimin masuk Makkah.


Klausulnya, muslimin ga boleh ke Makkah dalam kurun waktu 10 tahun dan kalau ada Orang Quraisy yang datang ke Rasulullah mau berislam tanpa izin walinya harus dipulangkan. Sedangkan kalau muslimin yang mau balik ke tradisi lamanya (nyembah patung dan jadi politeisme) ga boleh dilarang.


Umar marah abis. Sampe mempertanyakan beberapa hal ke Rasulullah, terus ke Abu Bakar. Intinya kan agama kita sudah Allah muliakan, masa terima dihinakan begini. Namun setelah Quraisy melanggar sendiri janji yang dibuatnya, Umar nyesel banget karena “ngeyel” ke Rasulullah saw.


Nah peranan Ummu Salamah dan kekuatan akalnya bener-bener terbukti gais disini.


Saat semua sahabat lagi kecewa, marah dan sedih karena mereka diremehin Quraisy dengan perjanjian Hudaibiyah, ada ayat yang turun. Allah merintahin mereka untuk nyembelih Qurban dan bertahalul. Rasulullah nyampein ke mereka tapi karena sedih banget, ngga ada yang nyautin.


Tau sendiri kan itu perintah Allah dan siapa yang ngga ngelakuin perintah Rasulullah di kalangan sahabat bisa tergolong sebagai perilaku maksiat kepada Rasulullah saw. tiga kali Rasulullah mengulang perintah Allah tersebut tapi ngga ada yang gubris. Rasulullah pun curhat ke Ummu Salamah.


Ummu Salamah nih paham banget karakteristik sahabat. Intinya apapun yang Rasulullah lakukan pasti sahabat tiru karena tau besarnya keberkahan dari Sunnah Rasulullah. Akhirnya Ummu Salamah ngasih rekomendasi ke Rasulullah. Untuk keluar tenda dan langsung nyembelih Qurban, terus tahalul tanpa berucap sedikitpun. Rasulullah nerima dan ngelakuin Rekomendasi Ummu Salamah. Akhirnya sahabat-sahabat ngikutin apa yang Rasulullah saw lakuin.


MaasyaaAllah, kaya counselor banget nih Ummu Salamah. Rekomendasinya diterima Rasulullah saw dan sahabat terbebas dari dosa karena kelalalaian dalam ngelaksanain perintah. Semua karena keberkahan ilmu dan kebijaksanaan Ummu Salamah dan semuanya ngga lepas dari kebaikan Allah.


Ummu Salamah Melihat Jibril

Ngga semua Ummahatul Mu’minin diberi nikmat melihat atau bertemu Jibril loh. Ada beberapa yang mendapat salam juga. (cek kisah-kisah sebelumnya ya, hehe). Nah Ummu Salamah ini adalah salah satu yang beruntung karena pernah bertemu Jibril.


Bukan dengan wujud asli sih memang, tapi dalam rupa Sahabat bernama Dihyah. Ketika itu Malaikat Jibril datang ke Rasulullah saat Ummu Salamah disampingnya dan menyampaikan beberapa hal. Terus Rasulullah ngecek sekalian konfirmasi ke Ummu Salamah. Ditanyalah “Wahai Ummu Salamah, siapa dia yang tadi datang itu?” Dihyah, jawab Ummu Salamah. Setelah Rasulullah khutbah dan bilang kalau Malaikat Jibril telah datang ke beliau, barulah Ummu Salamah dan Sahabat tau kalau Dihyah yang barusan dilihat adalah Malaikat Jibril yang menyamar.


Panjang Umur Banyak Meriwayatkan Hadits Rasulullah

Ummu Salamah adalah isteri Rasulullah saw yang paling panjang usianya. Ummu Salamah hidup sampai kepemimpinan Yazid Bin Mu’awiyah dan mendengar langsung berita kematian Al-Husain. Beliau sangat terpukul karena berita tersebut.


Ummu Salamah meninggal dunia pada usia kurang-lebih 90 tahun dan meriwayatkan 378 hadits yang beliau hafal dari Rasulullah saw. 29 hadits diantaranya ditakhrij dalam kitab Shahihain, 13 diantaranya disepakati keshahiannya. Tiga diantaranya diriwayatkan Bukhari dan 13 di antaranya diriwayatkan Muslim.


Maasyaa Allah, Tabarakallah.

Sungguh banyak betul hikmah yang bisa kita ambil dari kisah hidup Ummu Salamah. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita secara pribadi dan bisa kita teladani sifat-sifat maupun kefaqihan ilmu yang dimiliki Ummu Salamah. Satu hal lagi gais, beberapa kali ayat Al-Qur’an turun berkenaan kondisi dan sikap Ummu Salamah loh. Jadi memang Ummu Salamah punya tempat tersendiri dan tinggi derajatnya di mata Islam. Barakallahufiikum.

See You on next story, insyaaAllah. Keep Safe, Healthy and Happy My Dearest Sist-Brur Fillah 😍.

Salam,

Nadya 

 

Komentar