Sebulan Bareng Qur'an Bisa Hafal 30 Juz ?


 

“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al-Qur’an nanti, Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal)”. (HR. Imam Abu Daud No.1464 dan HR. Imam Tirmidzi No. 2914 dan Ibnu Hibban dari ‘Ashim bin Abi Najud dari Zurrin dari Abdullah bin ‘Amru secara marfu’).


Derajat seorang penghafal Al-Qur’an di sisi Allah sangat istimewa. Selain itu, sangat banyak manfaatnya untuk pribadi si penghafal secara khusus dan lingkungannya secara umum. Mengutip dari perkataan Kiyai Ahsin Sakho Muhammad Hafidzhahullah “Al-Quran itu cahaya. Karena Al-Qur’an adalah Kalamullah. Allah adalah sumber cahaya. Cahaya-Nya akan singgah ke sesuatu yang disinggahinya. Ketika Al-Qur’an di tulis di mushaf, cahayanya menempel di mushaf. Ketika Al-Qur’an dibaca dan dihayati, cahanya mengalir ke lidah, otak, ke hati lalu mengalir ke sekujur tubuh pembacanya”. Maasyaa Allah.

Bismillah, Assalamu’alaykum 😊


Kali ini Saya ingin share pengalaman kurang lebih 12 jam secara intensif bersama Al-Qur’anul Kariim selama 36 hari (efektifnya 34 harian). Oke. Jadi ada satu lembaga, namanya Yayasan Karantina Tahfidz Al-Qur’an Nasional (YKTN) yang berlokasi di daerah Cibulan, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat (Dekat Pesantren Husnul Khotimah (HK) dan Multazzam kalau tahu atau mungkin sudah familiar). YKTN dibina oleh KH. Ahsin Sakho Muhammad Al-Hafizh, Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby Al-Hafizh dan Ustadz Yadi Iryadi Al-Hafizh.

Pembekalan peserta baru di Masjid YKTN oleh Ustadz Heri dan Ustadz Yadi


Yuk langsung aja. Alhamdulillah tanggal 2 Agustus 2020 - 6 September 2020 kemarin Saya berangkat ke YKTN dan gabung sebagai peserta Tahfizh di angkatan ke-50. Jadi hari pertama saat kedatangan itu orientasi, adaptasi dan pengenalan metode. Keesokan harinya sudah mulai menghafal menggunakan metode yang dianjurkan, yaitu metode “YADAIN”. Secara bahasa, Yadain artinya kedua tangan. Dimana kita menghafal Al-Qur’an dengan memaksimalkan kedua tangan. Tiga hal yang ditekankan dalam metode ini adalah Visualisasi Al-Qur’an, Tadabbur dan Jari Ayat.


Al-Qur'an Metode Yadain dan buku-buku yang akan di dapatkan saat pertama kali menjadi peserta


Visualisasi Al-Qur’an adalah cara agar kita dapat menghadirkan setiap tulisan dan baris Al-Qur’an ke dalam visualisasi kita sendiri. Jadi mudahnya seperti memindahkan setiap kalimat dan lembar Al-Qur’an ke imajinasi kita. Sehingga kemanapun kita menghadapkan pandangan, kita dapat memunculkan ayat Al-Qur’an tersebut.


Tadabbur adalah cara agar kita dapat mengetahui arti dan arah ayat yang sedang kita hafal. Apakah ayat tersebut bersifat keduniaan atau keakhiratan, sementara atau kekal, baik atau buruk. Sekaligus untuk saya pribadi, Tadabbur ini sangat membantu. Karena kita jadi tahu alur cerita dan apa makna ayat yang kita baca, meski baru pada tahap arti saja (tidak mencakup tafsirnya, karena bisa panjang sekali choy 😂).


Terakhir Jari Ayat adalah cara yang memudahkan kita menghafal nomor ayatnya dengan sepuluh jari tangan. Mulai dari satuan, puluhan hingga ratusan (ini harus lihat videonya nih biar terbayang hehe sok dicari di laman resminya).


Di YKTN ini yang diutamakan adalah menambah hafalan (Ziyadah). Jadi kita selama dikarantina akan terus menghafal, belum memurojaah atau mengulang kembali ayat-ayat yang sudah dihafal. Nanti, ketika sudah selesai menyetorkan 30 Juz, baru ada tahapan lagi, yaitu Mutqin. Nah disini semua ayat yang sudah kita setor dipakemkan agar bisa lancar...car...car, cas-cis-cus. Gitu broh-sis.


Ustadz Yadi Iryadi, Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an menekankan bahwa mungkin kita akan merasa “menanjak” saat menghafal tiga (3) juz pertama. Namun metode ini akan mempermudah 27 Juz sisanya, InsyaaAllah. Hal terpenting dalam menghafal Qur’an adalah “MAU”. Karena kalau ada kemauan pasti akan ada jalan.


Selain itu, Sikap kita juga sangat penting. Ketemu ayat yang mudah harus senang. Ketemu ayat mirip juga harus senang. Ketemu ayat yang kita anggap sulit juga harus senang. Kenapa ? karena ketika kita terbilang sulit dalam menghafal ayat tersebut hingga diulang terus-menerus, bisa jadi dosa-dosa kita yang membebel itu sedang dirontokkan oleh ayat tersebut. Jadi tetap senang adalah kunci. Senengkan kalau dosanya jadi entengan... se-ter-motivasi itulah ketika lagi ada kendala dengan hafalan.


Terus emang iya satu bulan bisa hafal 30 juz ? insyaaAllah kalau dari penuturan pembina YKTN ini bisa. Sudah ada yang pernah mencoba dan membuktikan. Harus punya target berapa supaya dapet 30 Juz? kalau dalam rentang satu bulan mau khatam setor 30 Juz, kira-kira satu hari harus bisa setor 23 halaman atau kurang lebih 1 juz kurang sehalaman gengs... di sini dikasih kok pembagian jadwal dan target perwaktunya saat kita akan setoran supaya sehari bisa 23 halaman. TAPII, TAPI nih ya, menghafal itu tergantung dari orangnya, tergantung niat dan kondisi pribadi juga. makanya pencapaian seseorang itu dalam kurun waktu yang sama bisa dapetnya beda. Gaada garansi kaya bimbel yang kalau ga lulus bisa balik duitnya wkwk.

Time Schedule untuk hafalan Qur'an dan aktivitas utama setiap harinya

Target yang bisa dicapai kalau mau 30 Juz dalam Satu Bulan


Jadi gini, Al-Qur’an itu kan punya Allah, kita posisinya ke YKTN sebagai salah satu jalan merayu yang punya Al-Qur’an supaya bisa nempel diingetan dan sanubari –Ceilee- bisa ngasih kepercayaan ke kitalah ibaratnya untuk menjaga Kalam-Nya. Maka dari itu, pembacaku yang baik hatinya, jangan jadikan 30 Juz sebagai target utama. Jangan kaku dengan prinsip apapun yang terjadi harus dapet 30 Juz. Khawatir tidak merasakan kenikmatan menghafal atau justru membuat Al-Qur’an jadi beban Naudzubillah.


Bukannya Al-Qur’an itu Allah turunkan bukan untuk jadi beban ? dan Bukankah Allah sudah melapangkan dadamu (Muhammad) -QS.94:1- khawatir kita sendiri yang terbebani oleh angan diri yang samar pijakannya. Allah juga bilang “Laa Tuharrik bihi lisaanaka lita’jala bih”; Janganlah Engkau Muhammad gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat menguasainya -QS.75:16-


Mengutip dari Ustadz Adi Hidayat, “sedikasihnya Allah saja”. Yap, ini sangat menenangkan hati Saya. Tentu siapa sih yang ga mau jadi Hafizh/Hafizhah? Siapa sih yang ga mau ngasih mahkota kemuliaan yang cahayanya lebih terang dari matahari ke kedua orang tua. Tentu gaada yang ga mau. Dan memang, ini harus jadi cita-cita kita sebagai Muslimin. Meski kita meninggal sebelum bisa menyelesaikan hafalan di dunia, namun pahala penghafalnya sudah dapet. Cuma kalau Allah ridho, balik lagiii, siapa yang gak pengen yakan ?


Selain itu, ada beberapa hal yang sangat harus diperhatikan ketika kita ingin menghafal. Gini, Al-Qur’an kan cahaya, jadi cahaya akan sulit masuk atau membias ke medium yang tidak bisa ditembus. Mudahnya, kalau ada kaca bersih, tentu cahaya mudah masuk. Sebaliknya, kalau kacanya kotor ya susahlah cahanya masuk. Kaca itu hati kita. Kalau bersih insyaaAllah dipermudah. Jadi sebelum berangkat dan berazzam untuk menghafal Al-Qur’an, sebisa mungkin kita membersihkan hati dan memperbanyak Ibadah supaya meningkatkan taqwa.


Memang disuruh kok sama panitia terkait hal-hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya supaya kita sehari minimal bisa tilawah dua juz selama seminggu (inget, minimal) semakin banyak interaksi kita sama Al-Qur’an tentu akan lebih mudah untuk dihafal. Ya ibaratnya udah temenan duluan, lebih banyak ngobrol, pasti lebih ngalir kaan. Daripada yang diem-dieman. Kalau kurang dari dua juz sehari tilawahnya tetep bisa ngafal ? ya bisa sih cuma feel nya akan beda.


Jadi inget perkataan Utsman bin Affan, "Seandainya hati kita bersih, tentu kita tidak akan pernah puas bersama Al-Qur'an. Sungguh aneh, bagaimana seseorang bisa puas mendengar kalimat indah dari yang ia cintai". #deg# Kalau cinta pasti dinanti. Kalau cinta pasti dicari, begitu bukan wahai para pujangga ? hehe.


Saya pribadi yang notabene nya dari sekolah umum, belum menguasai bahasa Arab dan kaidahnya, belajar Al-Qur’an juga baru meniatkan di akhir 2019 lalu dengan coba ikut Tahsin (jadi masih ala kadarnya banget, cuma kepengen... banget untuk intensif berduaan dan mendalami Al-Qur’an, meski jadi seperti modal nekat, hehe Gambling ke Allah bahasanya Ustadz Hanan Attaki mah). Kepengen untuk ikut YKTN sudah lama. Sejak Mentor bilang ada Karantina Al-Qur’an di tahun 2015 atau 2016, seketika langsung pengen tapi belum terealisasi, masih kuliah, belum diizinkan orang tua dan dana nya belum terkumpul hehe.


Waktu itu pas cek angkatan masih angkatan 30-an atau 40-an kalau tidak salah. Biayanya untuk program satu bulan masih Rp4,5 Jt, kemudian naik jadi Rp5Jt sampai akhirnya terakhir Rp6Jt. Qadarullah, Allah mengizinkan saya berangkat dan mempermudah perizinan dengan orang tua, pun Saya diberikan jalan keluar untuk waktu yang harus dikorbankan. Alhamdulillah ikut YKTN angkatan 50. Maa Qadarullahu Khair.


Saya berangkat sendiri ke YKTN naik bis dari Terminal Tanjung Priok dengan biaya Rp150.000 diantar sampai depan gang lokasi. (baru berasa kalau beda pas disanaa.. karena peserta pada berangkat sama walinya haha, but it’s ok, udah gede juga) setelah itu yaa administrasi dulu, pembagian kamar dan mulai pembekalan-pembekalan. Hal yang sangat diutamakan di YKTN adalah sholat berjamaah. Jadi tidak boleh sholat sendiri kecuali dengan udzur tertentu. Makan sudah disediakan prasmanan, sehari tiga kali setiap jam 07:00, 12:30 dan 17:00 WIB, pun ketika berpuasa sunnah akan difasilitasi sahur dan berbuka. Baju juga di sediakan laundry dua hari sekali. Jadi memang kita hanya difokuskan saja untuk menghafal. Dari fasilitas sudak Ok.

Prosesi menghafal yang didokumentasikan Panitia


Hari kedua, di waktu dhuha sudah mulai setor hafalan. Alhamdulillah karena sebelumnya sudah pernah proses menghafal juz 30, di hari kedua saya setorkan dulu juz 30 nya ditambah Al-Mulk satu halaman dari Juz 29. Hari ketiga masuk ke juz 29 setelahnya, masih lancar di tiga surat pertama, mulai terasa menanjak setelahnya karena benar-benar hafalan baru. Mulai lah #Jeder!! Keliatan banget tuh progress kita di buku mutaba’ah. Hari sebelumnya fantastis kan 24 halaman setengah hari doang, hari selanjutnya turun, hari selanjutnya turun lagi. Hari selanjutnya turun lagi, sampai Hari Jumat pertama yang memang waktu hafalannya Cuma sedikit karena ada waktu rehat dan senam, Saya Cuma setor 1 halaman. #langitpun seperti runtuh. Galau luar biasa. Sedih sekali.


Nah ini buku Mutabaah yang akan diparaf Muhafizhah kalau kita berhasil setor satu halaman


Pertama setor Juz 30 Nih, Up banget semangatnya


Sampe Al-Mulk halaman pertama masih pertama kali setor. keesokannya mulai turun dan terjadilah sesuatu yang dinamakan "berproses" hehe, Tabarakallah. Terbukti tuh Jumat cuma sehalaman, wah sedihnya bukan main.


Melihat teman-teman yang umumnya masih lebih muda, usia SMP-SMA yang sangat antusias, terbiasa lidahnya melantunkan Al-Qur’an dan silih berganti menemui Muhafizhah untuk setor Ziyadah, Sayapun makin down. Mau kejer malu, rame banget. Mau berenti dulu tapi hati bilang kalau setop juga besok dihalaman itu lagi, mau sampe kapan. Sebulan dihalaman itu aja ? kan lebih sedih karena konflik batin wkwk. Mau curhat, orang juga punya masalahnya sendiri, akhirnya saya ngebatin, minta sama Allah, sedih-seneng ya jalanin. Jadi refleksi sendiri sih karena, ya, kemana aja Neng selama ini.


Sampai akhirnya ada pembekalan dari Pembina di Jumat Pertama tersebut, yang intinya kita itu mau hafalan karena apa ? karena siapa ? kembali saya ingat “Sedikasihnya Allah” toh hafalan bukan kompetisi, bukan perlombaan. Dari situ saya mulai menikmati. Bismillah, sedikit banyak itulah prosesnya. 


Nah untuk teman-teman yang pengen ngerasain kegalauan bukan karena social media, dunia, tapi karena ayat Al-Qur'an, harus cobain nih. Eh iya deh, di YKTN cuma boleh pegang Handphone sepekan sekali, setiap Jumat dari jam 13:00 - 17:00 WIB pas free time aja. Makanya minim banget ada distraksi dari sosmed kalo ngga dicari sendiri. Jadi refleksi juga, mengurangi jatah waktu pegang HP ini sangat matters untuk penghafal. Coba deh dipikir, waktu kita selama ini mungkin lebih banyak dihabiskan ke mana. Makanya ketika akses ini diblok waktunya sangat efektif insyaaAllah.


Alhamdulillah, sebagai pengingat diri dan untuk memotivasi juga teman-teman dari background umum seperti saya, mungkin lebih baik dan lebih paham dari Saya, Allah menitipkan 10 Juz yang sudah Saya setorkan ke Muhafizhah di YKTN (Juz 30, 29, 1-8). Satu hal yang saat ini lebih saya pahami, mecapai lebih mudah dari mempertahankan. Semua baru dimulai ketika kita Murojaah atau mengulang dan menjaga hafalan-hafalan kita dan ketahuilah bahwa ini yang sangat sulit. Istiqomah. Terus-menerus menjaga dan menambahnya. Seni ini yang sangat “artistik”.


Kecewa dapet 10 Juz ? TIDAK LAH! Sangat bersyukur, Alhamdulillah. Lah kan sebulan harusnya 30 Juz ? Betul, kalau Antum sanggup. Hehe. Saya belum sanggup soalnya, 10 Juz itu juga karena Allah yang baik. Begitu banyak cahaya yang masuk dan membias ke dalam kaca yang hanya Allah yang tahu bagaimana kondisinya, sekeruh apa dan bagaimana Allah membersihkannya, sehingga Dia mengizinkan masuknya cahaya-cahaya tersebut. Alhamdulillah. Laa haulaa wa laa quwwata illa billah. Nah akan beda cerita kalau Kamu yang coba. Bisa lebih baik insyaaAllah. Gas, buktikan! Hehe.


Beberapa Tips And Tricks untuk menghafal Al-Qur’an

Tips

1) Niatkan ikhlas (hanya karena dan untuk Allah)

2) Tingkatkan kualitas Ibadah wajib, kalau bisa adzan

Teng-Go/ Dug-Der (solat wajib di awal waktu)

3) Perbanyak ibadah sunnah; Sholat sunnah, puasa dan sedekah

4) Perbanyak tilawah dan dengar Murottal Qur'an

5) Banyak berdoa, minta doa dan mendoakan

6) Jaga diri; jaga pandangan (lihat yang baik-baik, hindari yang haram), jaga tutur-kata dan tingkah-laku, punya refleks khususnya refleks mata yang baik dan kontrol diri penuh intinya

7) Nikmati prosesnya, nikmati setiap waktu bersama Al-Qur’an dan saat hafalan

8) Jangan hanya terpaku pada target “kuantitas”

9) Fokus


Tricks

1) Kalau bisa pelajari kaidah dan tata bahasa Arab.

2) Ketahui waktu diri paling produktif untuk menghafal dan optimalkan waktu tersebut.

3) Makan dan tidur secukupnya, hindari ngantuk dengan banyak bergerak atau cari pengalih ngantuk agar tidak terbuang waktunya. Jangan terlalu banyak makan dan kekenyangan karena akan memicu datangnya ngantuk atau jadi malas.

4) Jaga hubungan baik dengan teman kamar.

5) Punya teman sima’an; dia yang mau diajak kerjasama menyimak bacaan kita sebelum setor ke Muhafizhah agar lebih lancar

6) Optimis tapi tidak Obsesif

7) Termotivasi terus untuk setor, meski baru punya separuh halaman. Memang baiknya menyetorkan satu halaman full, namun kadang, "kadang" yaa, ini opsi terakhir saja atau ibaratnya seperti kesempatan untuk membantu diri sendiri. Muhafizhahnya suka maklum ko kalau kita punya separuh halaman dan mau dicicil dua kali maju untuk dapat satu paraf. Namun, akan lebih baik tentunya kalau bisa satu halaman baru disetorkan. Ya teknis lah, intinya setorin aja dah. haha


Yap, mungkin itu yang bisa Saya Share. Kesan umum di YKTN, sangat senang pastinya. Dapat guru baru, teman baru dan pengalaman luar biasa MaasyaaAllah. Keragaman orang di Karantina juga cukup tinggi. Di angkatan 50 ada anak usia 7 tahun (ikhwan). Di akhwat sendiri yang termuda usia 14 tahun. Modus (usia yang terbanyak) adalah kisaran SMA atau baru lulus SMA. Ada juga beberapa orang Ummahat.

Teman-Teman kamar 9 Akhwat


Dari trend, biasanya mereka yang ke YKTN kebanyakan adalah anak pesantren modern atau Tahfidz Qur’an. Jadi sudah terbiasa, bahkan sudah bawa hafalan yang mungkin separuh Qur’an atau lebih banyak lagi, ditambah mereka banyak yang sudah bisa Bahasa Arab dan sudah Belajar Kitab atau tafsir, jadi mungkin lebih piece of cake atau gampil menghafal di YKTN hehe... Cuma tidak pasti juga. karena ya Al-Qur’annya punya Allah. Sengotot apapun kamu berkeinginan tapi Allah tidak izinkan, maka dipastikan itu tidak akan terjadi. Setidak ingin apapun kamu atas sesuatu sedangkan Allah ridho, maka dipastikan akan terjadi.


Teman di Halaqoh Muhafizhah Ustadzah Rika


Yang benar dari Allah, pembahasaan dan salah-salahnya murni dari saya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari cerita kali ini. Saya berlindung kepada Allah dari sifat buruk dan ujub. Saya tidak menjelaskan detail administrasi dan program-program lain di YKTN, namun kalau teman-teman ingin informasinya bisa buka website www.hafalquransebulan.com atau instagram @hafalquransebulan. Terima kasih sudah kuat baca sampai akhir. See you on the next post!!! Barakallahu lii wa lakum. Wassalamu’alaykum wr.wb. 

Salam,

Nadya


Sesi serah terima Sertifikat atau Syahadah oleh Ustadz Ma'mun Al-Qurthuby dan Tim Muhafizhah


Wisuda YKTN Angkatan 50 sesi foto Akhwat


Komentar