Pilihan dan Keputusan

Dalam keseharian, setiap orang selalu dihadapkan pada sebuah kondisi. Terdapat beberapa kondisi yang sesuai dengan harapan, namun tak jarang bertolak belakang dengan yang diinginkan. Sehingga muncul permasalahan. Untuk menghadapi permasalahan tersebut seseorang akan dihadapkan pada pilihan. Baik menyelesaikannya atau menghidarinya. Dari berbagai pilihan yang muncul, orang tersebut akan membuat keputusan di mana ia akan memilih satu alternatif pilihan yang paling sesuai.

Pada prinsip ilmu manajerial, dikenal sebuah istilah decison making atau membuat keputusan. Pihak yang selalu bergumul dengan dua kata ini adalah mereka yang memiliki posisi strategis dalam organisasinya. Semakin tinggi lini hierarki yang dipijaki, akan semakin banyak pula keputusan dengan berbagai risiko yang harus dihadapi. Akan tetapi tidak hanya dalam organisasi. Nyatanya setiap orang senantiasa berhadapan dengan situasi yang menyebabkan ia dihadapkan pada pilihan-pilihan. Namun, tak semua kondisi memberikan ia pilihan untuk mengambil keputusan.

Seperti ketika seorang bayi lahir, ia tidak dapat memilih dari keluarga mana ia berasal, ataukah dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Di saat mulai beranjak dewasa dan tidak bergantung pada orang tua dalam hal melakukan kebutuhan diri sendiri, ia akan dihadapkan pada hadirnya keinginan dan pilihan-pilihan yang dapat mengantarkannya pada yang diinginkan atau mendekati apa yang diinginkan. Misalnya, dari kecenderungan minat dan bakat ke mana ia harus melanjutkan jenjang studi, atau karir kelak.

Semakin menarik ketika mengetahui bahwa manusia akan bertindak sesuai dengan kepribadiannya. Menjadi unik karena tak ada manusia yang memiliki kepribadian sama secara menyeluruh, kecuali kemampuan saling memahami satu dengan yang lainnya. Untuk membuat satu keputusan, mungkin bagi seseorang adalah hal yang sudah tepat. Namun tak jarang keputusan tersebut akan menimbulkan permasalahan ketika ia berinteraksi dengan yang lainnya. George R. Terry dan Brinckloe mengemukakan bahwa dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan adalah intuisi, pengalaman, fakta, wewenang dan logika.

Intuisi  atau Perasaan

Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan seperti waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek, digunakan untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, secara umum dapat memberikan kepuasan, tergantung pada kemampuan pengambil keputusan. Sedangkan ditinjau dari posisi sebaliknya, intuisi memiliki kelemahan seperti keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik, sulit mencari alat pembanding sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya, dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.

Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena bagi seseorang pengalaman dapat membuatnya memperkirakan keadaan sesuatu, dapat pula memperhitungkan perihal seperti untung-ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Poin tambahan akan dimiliki oleh seseorang yang memiliki banyak pengalaman. Karena dapat lebih matang dalam membuat keputusan. Namun perlu diketahui bahwa sebagaimanapun pengalaman yang dimiliki, peristiwa yang lampau mungkin tidak sama dengan peristiwa yang terjadi saat ini.

Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga seseorang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini memiliki kelebihan bahwa kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas penerimaan tersebut dilakukan secara sukarela atau terpaksa, keputusannya dimungkinkan dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama sesuai dengan masa jabatan atau wewnang yang dimiliki pimpinan, memiliki daya autentisitas yang tinggi. Sedangkan dari segi kelemahannya, keputusan ini cenderung dapat menimbulkan sifat rutinitas, terasosiasi dengan praktik diktatorial, sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan

Logika

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika merupakan studi yang rasional terhadap semua unsur dalam setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun dengan pendekatan logika, hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai kejelasan masalah, orientasi tujuan, pengetahuan alternatif dan konsekuensinya, preferensi yang jelas, dan hasil maksimal. 

Dasar-dasar tersebut akan menjadi suatu alternatif pilihan bagi seseorang untuk menentukan keputusan seperti apa yang akan hendak diambil. Di samping itu, seseorang juga harus mempertimbangkan tujuan dari pengambilan keputusan. Karena dengan cara yang menurutnya paling tepat namun tidak sesuai dengan tujuan dan kondisinya tidak dipungkiri dapat menimbulkan permasalahan baru. Sehingga ketika dasar pengambilan keputusan disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, akan memudahkan seseorang meraihnya dengan risiko yang telah diketahui selama proses pengambilan keputusan tersebut.

Jika seseorang telah berahasil membuat keputusan, bukan berarti fase dalam hidupnya telah selesai. Namun itu hanya sebatas proses ketika ia menjalaninya. Semakin jauh seseorang melangkah, permasalahan, pilihan, dan keputusan akan selalu membersamai sebagai sebuah proses untuk memaknai kehidupan. Sehingga meski ia berusaha menghindari atau menyerah, itu juga merupakan pilihan yang kedepannya akan muncul meski dalam situasi yang berbeda. Sampai di sini, tugas yang paling nyata adalah memilih pilihan yang tepat untuk membuat keputusan yang bijak dan menyelesaikan masalah yang tampak.