Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ)
Jumat - Minggu, 17 - 19 Juni 2016
Roadshow Kampus A, Kampus B dan Kampus E UNJ
Oleh : Nadya Rizma Septiarini
Kelompok 12
Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ) merupakan suatu
pelatihan yang ditujukan bagi seluruh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang
berstatus sebagai mahasiswa aktif mulai dari angkatan 2012, 2013 dan 2014.
Namun demikian, ada persyaratan khusus yang diwajibkan dan seleksi yang
diberlakukan bagi mahasiswa yang telah mendaftar menjadi peserta pada pelatihan
ini. Prosedur tersebut dimaksudkan agar yang berhak mengikuti pelatihan ini
memang benar-benar mereka yang memiliki niat baik dan semangat yang besar untuk
menjadi bagian dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta
(PKMUNJ).
Pada
tahun 2016 ini, Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ)
terdiri dari tiga rangkaian. Dimana rangkaian pertama telah dilaksanakan pada
hari Jumat – Minggu, 17 – 19 Juni 2016 yang lalu. Tema yang diangkat di
Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ) 2016 adalah Menjadi
Pemuda yang Dirindukan Bangsa. Sangat jelas terlihat bahwa tema tersebut
merepresentasikan tujuan dari pelatihan ini. Karena memang harus diakui bahwa
bangsa ini tengah merindukan sosok yang dapat membimbing rakyatnya menuju
kejayaan abadi yang dinamakan kesejahteraan. Melalui pelatihan inilah
diharapkan agar terlahir sosok – sosok yang dirindukan tersebut.
Rangkaian
pertama Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ) hari pertama
berlangsung di Aula PGSD Kampus E Universitas Negeri Jakarta. Acara secara
seremonial dibuka oleh Andri Sutomo selaku Pembawa acara dan dilanjutkan oleh
pembacaan Ayat Suci Al – Qur’an agar keberkahan dari acara ini dapat dirasakan.
Setelah mengawali acara dengan sesuatu yang baik, untuk lebih membakar semangat
cinta tanah air dan semangat perjuangan mahasiswa, maka seluruh hadirin di
dalam Aula tersebut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Totalitas Perjuangan,
yang dipandu oleh Dirijen.
Setelah
aura perjuangan mulai menyeruak masuk ke jiwa – jiwa hadirin di aula tersebut,
sambutan dari Solehudin selaku Ketua Pelaksana disampaikan. Dilanjutkan dengan
pemberian sambutan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta (BEM UNJ), Bagus Tito Wibisono yang sekaligus membuka pelatihan ini
secara resmi.
Di
hari pertama dalam rangkaian ini, telah disediakan materi luar biasa berjudul
Manajemen Isu dan Opini Publik yang dibawakan oleh Muhammad Tri Andika
Kurniawan yang merupakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia
(BEM UI) yang biasa disapa dengan Kak Andika, yang berasal dari Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) dan dimoderatori oleh Roki
Robbani, mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ)
angkatan 2013.
Sebelum
masuk ke inti dari materi tersebut. Kak Andika mengatakan awalnya beliau
mengira bahwa gerakan mahasiswa saat ini sudah mati. Karena yang ada hanya
kegiatan – kegiatan mahasiswa. Menurut beliau terdapat perbedaan antara gerakan
dengan kegiatan. Dimana yang dimaksud dengan gerakan adalah seuatu hal yang
sudah direncanakan dengan matang untuk mengawal suatu hal atau melakukan
perubahan. sedangkan kegiatan hanya sekadar sebuah acara bersifat eventual yang diselenggarakan oleh
kelompok maupun lembaga kemahasiswaan di universitas. Dengan adanya pelatihan
seperti ini, pendapat beliau sebelumnya terpatahkan dan beliau kembali yakin
bahwa nyatanya gerakan mahasiswa belum mati.
Kemudian
masuk pada inti dari materi. Menurut Locke’s Law dalam teorinya, Hukum Opini (Opinion’s Law) merupakan suatu hal yang
dijadikan patokan dalam kehidupan sehari – hari. Dimana terjadi suatu kondisi
yang menyebutkan bahwa presepsi atau opini tersebut lebih penting dan lebih
diterima daripada fakta, disamping dari dua hukum lainnya, yaitu Hukum Tuhan (Devine’s Law) dan Hukum Tertulis (Civilion’s Law).
Sehingga
ketika Hukum Opini yang lebih diterima, maka cara – cara yang dapat dicapai
untuk mencapai hal tersebut dilakukan. Yang secara tidak langsung memberikan
porsi kekuasaan yang besar pada politik. Untuk itu, ternyata membangun opini
publik atau presepsi yang kuat menjadi suatu hal yang penting dan memiliki
pengaruh secara psikologis.
Dalam
pemahamannya, terdapat perbedaan antara publik dan masa, dimana yang dimakasud
dengan publik adalah suatu kelompok yang kehadirannya lebih terorganisasi,
teredukasi dengan baik dan terstruktur, serta kehadirannya yang dihadapkan pada
suatu masalah, kemudian setiap orang dalam kelompok itu memiliki pandangannya
sendiri lalu saling bertukar pikiran untuk mencapai sebuah solusi sering
disebut dengan diskusi publik. Sedangkan masa merupakan suatu kelompok yang
tidak terorganisasi dan terstruktur, atau hanya berupa kumpulan orang yang
bersifat sementara karena ada kejadian tertentu yang menarik perhatian banyak
orang.
Ada
beberapa elemen dari opini publik, yaitu
1. Ada
isu yang berkembang
2. Ada
publik yang menanggapi
3. Muncul
opini publik
4. Pelibatan
aktor public
Isu
memiliki beberapa tahapan untuk kemudian menghasilkan suatu kebijakan
Salah
satu bentuk dari opini publik adalah Spiral
of Silence atau Fear of Issolation yang
merupakan suatu kondisi dimana opini publik dapat mendorong publik menjadi diam
dan membentuk suatu kelompok minoritas yang pada akhirnya memaksa kelompok
minoritas tersebut enggan untuk berpendapat atau cenderung menyembunyikan
pendapatnya. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh kekuatan media.
Opini
publik yang kuat dapat menyebabkan Pembauran (Hiperrealitas), yang dapat
membuat publik terbaurkan atau tidak bisa membedakan antara fakta dan rekayasa
atau fantasi dan realita. Untuk mencapai hiperrealitas diperlukan adanya pengulangan
dalam membuat opini publik, sehingga membuat kondisi yang ada semakin remang.
Dampak
yang dihasilkan dari pembauran tersebut biasanya negatif. Karena akan muncul
kondisi dimana terjadi :
1. Inflasi
Informasi
2. Disinformasi
3. Dispolitisasi
4. Hipermoralitas
Maka,
solusi yang dapat dibawa untuk memperbaiki dampak yang muncul tersebut adalah
tetap fokus terhadap satu isu yang tersedia dan dalami. Sehingga tidak
mengetahui banyak, namun hanya pada permukaannya saja. Karena jika demikian
akan terkena dampak dari pembauran dan banyaknya opini publik yang dihasilkan.
Hal tersebut tidak terlepas dari
permainan media tentunya. Karena menurut Topsky,
setiap media pasti sudah memiliki agenda isu tertentu, sudah mengatur apa the end of history dan sudah
dipersiapkan secara matang.
Ada
hal yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi karya dari suatu media, yaitu
siapa pemilik dari media tersebut, iklan apa yang ditayangkan -karena iklan
merupakan sumber pendanaan utama dan pemerintah memiliki wewenang untuk
mendistribusikannya, sehingga ketika mencecar suatu partai politik, biasanya
media tersebut menjadi sepi dari iklan- dan jajaran redaksinya, karena akan
menentukan arah fakta dan bagaimana cara mengemasnya.
Saat
ini media sangat dilindungi oleh hukum, sehingga tidak dapat dipidanakan, namun
hanya memiliki hak jawab dan klarifikasi ketika melakukan kesalahan atau
mendapat laporan dari pihak yang tidak senang atas pemberitaan yang dikeluarkan
oleh media tersebut.
Pembahasan
mengenai opini publik dilanjutkan dengan sesi diskusi. Dikarenakan keterbatasan
waktu yang diberikan, pertanyaan yang ditampung hanya untuk dua orang saja.
Setelah seluruh pertanyaan dijawab, berakhirlah sesi materi. Acara ditutup
dengan doa. Akan tetapi, masih ada kumpul kelompok. Jadi setelah sesi materi
tersebut selesai, perserta muslim diperkenankan untuk melaksanakan ibadah
shalat ashar. Lalu peserta terlebih dahulu dikumpulkan di Lapangan SD yang
merupakan Lab pengajaran PGSD.
Masing
– masing kelompok membentuk lingkarannya sendiri dan diminta untuk
mendiskusikan pembagian tugas serta timeline
pengerjaannya. Beberapa saat kemudian, ketua kelompok diminta berkumpul
untuk diberikan penjelasan tambahan terkait penugasan dan diberikan surat
pengantar oleh panitia. Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB dan perwakilan dari
peserta diminta membacakan doa untuk menutup Rangkaian pertama Pelatihan
Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ) hari pertama.
Keesokan
harinya, yaitu pada Sabtu, 18 Juni 2016, berlangsunglah Rangkaian pertama
Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta (PKMUNJ) hari kedua. Kali ini
acara diselenggarakan di Aula Daksinapati Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta Kampus A.
Pada
awalnya peserta diminta untuk hadir pada pukul 08.30 WIB, namun tidak seperti
yang diharapkan, ternyata ada keteledoran yang dilakukan oleh panitia sehingga
tempat pelaksanaan belum bisa digunakan. Panitia menyiasati agar terlebih
dahulu seluruh peserta melakukan presensi. Waktu terus bergulir, hingga
akhirnya pukul 10.30 WIB tempat pelaksanaan sudah dapat digunakan.
Acara
dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al –
Qur’an serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Totalitas Perjuangan yang
dipandu oleh Dirijen. Di hari kedua ini, materi yang disiapkan adalah Rekayasa
Sosial yang dibawakan oleh Jonru Ginting dan dimoderatori oleh Mohammad Hafizh
selaku koordinator acara.
Dalam
pembahasannya, untuk membuat sebuah rekayasa sosial diperlukan Leadership yang adanya dapat merupakan
bakat alami, dapat dilatih atau berdasarkan pengalaman, kemudian Mentality atau Soft Skill yang hubungannya dengan diri sendiri, seperti percaya
diri, pantang menyerah dan disiplin dan yang terakhir adalah Morality yang hubungannya dengan orang
lain, dapat berupa cinta, kepedulian, tanggung jawab, pengabdian dan kejujuran.
Untuk
mencapai semua itu, kita harus memiliki senjata. Diantaranya seperti kemampuan Public Speaking, Menulis, Berinovasi dan
kekuasaan. Karena “With the Great Power,
Comes Great Responsibilities”. Kita tentunya dalam menjalani hidup ini
perlu bersyukur. Hanya saja pemaknaan dari kata bersyukur itu sering mengalami
penyempitan makna. Padahal dilihat secara menyeluruh, bersyukur adalah
mempergunakan yang kita miliki dengan sebaik mungkin.
Akhirnya
materi selesai disampaikan dan sesi diskusi dibuka. Setelah sesi diskusi
dilaksanakan, selesailah Rangkaian pertama Pelatihan Kepemimpinan Universitas
Negeri Jakarta (PKMUNJ) hari kedua. Acara ditutup dengan terlebih dahulu
panitia meminta kritik dan saran atas materi yang ada, lalu ditutup dengan
pembacaan doa.
Sampailah
pada Rangkaian pertama Pelatihan Kepemimpinan Universitas Negeri Jakarta
(PKMUNJ) hari ketiga, yang merupakan hari terakhir dari rangkaian pertama ini.
Di hari ketiga, tempat pelaksanaannya adalah di Aula Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Ruang 1.6 dan 1.7, Kampus B Universitas Negeri Jakarta.
Seperti sebelumnya, peserta diharapkan hadir pada pukul 08.30 WIB. Namun tidak
seperti sebelumnya, kali ini tempat yang akan digunakan sudah siap pakai. Setelah
melakukan presensi, banyak peserta muslim yang terlebih dahulu melaksanakan
ibadah Shalat Dhuha. Setelah beberapa saat, peserta diperkenankan memasuki
ruangan.
Tidak
seperti pelatihan pada biasanya, sehubungan dengan hadirnya bulan suci
Ramadhan, peserta di dalam ruangan terlihat berlomba – lomba untuk mencapai
targetannya dalam membaca Al – Qur’an dan Pembawa Acara mengingatkan untuk
peserta muslim yang hadir, namun belum melaksanakan ibadah Shalat Dhuha untuk
terlebih dahulu melaksanakan Ibadah Shalat Dhuha. Ketika peserta yang hadir
sudah cukup banyak dan sudah banyak pula yang kembali setelah menunaikan ibadah
Shalat Dhuha, maka pembawa acara membuka acara seperti biasa, yaitu dengan
pembacaan tilawah yang kali ini dibacakan oleh komandan Green Force (GF) 2016/2017, Ilham Mubarak dan menyanyikan lagu
Indonesia Raya serta Totalitas Perjuangan yang didirijeni oleh Kapten Education Watch (Eduwa) 2016/2017,
Chandra.
Materi
di hari ketiga ini tidak kalah keren dari hari – hari sebelumnya, yaitu
mengenai Bela Negara sebagai Contra
Intelegence Strategy yang dibawakan oleh Moses Caesar Asa dan dimoderatori
kembali oleh Roki Robbani, mahasiswa prodi Teknik Bangunan 2013.
Sebelum
pemateri memasuki ruangan, terlebih dahulu moderator mengiring peserta untuk
memasuki sedikit materi. Moderator mengatakan bahwa terdapat suatu Diktum dari
seorang filsuf bernama Shuzu di dalam bukunya pada tahun empat sebelum masehi
(4SM), “Kenali musuhmu dan kenali dirimu, maka kamu tidak akan celaka”. Setelah
itu pembicara memasuki ruangan dan mulai mengawali materi. Pembicara mengawali
materi dengan intermezzo video terkait yang menceritakan betul mengenai Counter Intelegence dan bagaimana
dampaknya ketika pengambilan keputusan sebagai tidakan akhir sangat berpengaruh
terhadap kondisi yang akan tercipta. Video yang diputar adalah cuplikan dari
film Pearl Harbor yang menceritakan
bagaimana pasukan Amerika Serikat membaca sinyal dan gerak – gerik pasukan
Jepang yang pada saat itu berencana mengebom Pelabuhan Pearl Harbor milik Amerika Serikat yang terkenal sangat kuat dari
segi ketahanan militernya.
Sambil
menayangkan cuplikan film tersebut, pemateri menjelaskan hal – hal yang
berkaitan dengan Counter Intelegence.
Di dalam cuplikan film tersebut muncullah suatu tokoh berpengaruh yang memiliki
andil cukup besar, yaitu Penasihat Intel. Tugasnya adalah memberikan
interpretasi atas informasi yang masih samar – samara tau berupa kode. Bagi Counter Intelegence, media elektronik
dapat dijadikan sumber Open Source
Intelegence. Namun tetap saja, yang memiliki andil besar adalah tokoh
pengambil keputusannya. Akan tetapi segala keputusan yang diambilnya akan
tergantung kepada siapa penasihatnya dan apa interpretasi atas informasi yang
di dapatkannya atau whose man behind the
gun.
Intelegence
bersifat tidak dapat diduga. Karena hanya dapat dianalisis, diinterpretasikan
sesuai dengan kejadian yang ada. Dari penjelasan yang disampaikan, Contra Intelegence dapat diartikan
sebagai upaya pencegahan agar musuh tidak dapat informasi yang dapat
membahayakan keamanan melalui penetapan siasat dengan metode yang bertentangan
dengan pihak musuh.
Belajar
mengenai Counter Intelegence akan
bersinggungan dengan Future Studies. Push of the Present merupakan filosofi ketika
akan berpikir kontra intelejen. Strategic
Studies merupakan studi yang menganalisis kondisi hari ini, sedangkan Future Studies merupakan studi yang
menganalisis kejadian dalam rentang 20 – 30 tahun kedepan. Tujuannya adalah
dapat memetakan apa yang sebenarnya akan terjadi
Dengan
adanya analisis siklus tersebut diharapkan agar kita mampu memahami trend yang akan terjadi di masa depan
dengan memahami kejadian saat ini dan masa lalu. Berdasarkan masalah yang
tengah terjadi saat ini, semua mengerucut pada ketersediaan energi yang
dimiliki oleh negera – negara di wilayahnya dan berdasarkan Future Studies persediaan itu akan habis
20 – 30 tahun kedepan. Maka negara tersebut akan mencari negara dengan kawasan
di sekitar wilayah ekuator. Indonesia menjadi salah satunya. Karena menurut
Thomas Maltus dalam teorinya “Pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan
ketersediaan pangan mengikuti deret hitung”.
Kita
harus belajar dari kerajaan Sriwijaya yang wilayah kekuasaannya sangat besar,
yaitu mencapai kawasan Singapur, namun harus runtuh karena adanya konflik
internal perebutan tahta kekuasaan didalamnya.
Saat
ini, jumlah penduduk di kawasan Non-Ekuator mencapai 9,8 Miliar jiwa, sedangkan
di kawasan Ekuator hanya sejumlah 2,5 Miliar jiwa. Maka jalan yang mungkin
terjadi adalah penduduk yang menempati kawasan Non-Ekuator akan bermigrasi
menuju kawasan Ekuator. Sehingga ketika ada perpindahan secara besar – besaran
kemungkinan yang akan terjadi adalah munculnya sebuah ancaman, akan tetapi
ancamannya bukan berupa ancaman militer, namun lebih ke non-militer berupa
proxy war, yaitu perang yang terjadi antara dua negara dengan melibatkan pihak
ke tiga tanpa cara yang konvensional.
Untuk
itu, kita perlu memperbaiki komponen pertahanan yang dimiliki oleh Indonesia
dan memahami betul doktrin dari bela negara. Bela negara sendiri merupakan
suatu sikap, perilaku dan tekad untuk membela negaranya. Pertahanan negara juga
merupakan salah satu bentuk dari bela negara. Adapun karakteristik seseorang
yang melakukan bela negara adalah memiliki semangat juang tangguh, cinta tanah
air dan disiplin serta bertanggung jawab. Nilai yang perlu dikembangkan dari
bela negara adalah dapat mencintai tanah airnya, Indonesia, sadar dengan
kondisi Indonesia yang berbangsa dan bernegara, yakin dan rela berkorban.
Langkah
strategis yang dapat diambil untuk bela negara adalah
Dikarenakan
keterbatasan waktu, maka pembahasan dilakukan secara cepat dan diakhiri setelah
slide di Power Point habis. Kemudian
dilanjutkan dengan sesi diskusi. Di sesi ini, dibuka satu termin untuk tiga
orang penanya. Pembicara memberikan penjelasan yang memuaskan dan sebelum adzan
dzuhur berkumandang, Rangkaian pertama Pelatihan Kepemimpinan Universitas
Negeri Jakarta (PKMUNJ) hari ketiga telah selesai. Seluruh peserta
diperbolehkan meninggalkan ruangan, kecuali yang namanya tercantum dalam
panggilan yang dilakukan oleh panitia.
-[This Is The End of PKMUNJ 1]-
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.